"Mama, mama, beliin yang itu doong..." bocah cilik berumur 4 tahun itu merengek hampir menangis kepada seorang wanita muda, tangannya menunjuk ke arah boneka beruang mainan sebesar dirinya yang harganya membuat dompet sang ibu menjerit. "Iya De, nanti mama beliin yah... nanti tapinya ya?, jadi Ade jangan nangis dooong?", bujuk sang ibu. "Ade ga mauuuuu!! pengennya itu sekarang...! yang warna putih ituuuu...", mata si bocah mulai basah dan mulai menarik2 tangan ibunya yang ia gandeng. Ibu muda itu panik berat. Mengingat uang di dompet yang dia bawa hanya seberapa, dan keadaan orang2 sekitar yang mulai merasa tergangu mendengar rengekan si bocah. Memang salah membawa balita ke acara temu bintang terkenal yang diadakan ditengah2 Mall terbesar di Ibukota. Keberadaan hampir segala barang-barang aneh selalu menjadi daya tarik anak kecil yang pasti akan menggangu jalannya acara yang dia sedang nikmati. "Iya deh... mama beliin, tapi ade diem yah?", bingung mencari alasan2 lain untuk mediamkan anaknya, tangannya mulai merogoh tas belanjaannya, mencari2 dompet yang jelas2 ada disana. Tangannya menyentuh sesuatu, lalu ia menariknya keluar. Sebuah permen lolipop coklat kesukaan bocah itu. Seketika itu pula otaknya berputar. Sambil berjongkok dihadapan putrinya, "Eh Ade seneng coklat ga?". Si bocah tertegun sejenak, perhatiannya selama beberapa saat teralihkan dari boneka beruang yang tadi dia minta belikan. "...Suka...", jawabnya dengan mata merah hampir menangis. "Tadaaaaa!.... Liat..., mama punya apa?", ditunjukannya permen coklat yang digengamnya. Mata si bocah berbinar2 memandangi permen coklat kesukaannya. "Mauuu...Ade mauuuuu...!!!", jerit si bocah kegirangan, dan dia sudah lupa dengan boneka beruang itu. "Mama kasih yah.... tapi Ade jangan nangis lagi ya?", pinta si ibu ke pada bocah itu. "Hu-uh...", angguk si bocah. Permen coklat itu berpindah tangan ke si bocah, dengan tak sabar si bocah merobek kertas pembungkusnya lalu mengulumnya. Pikirannya sudah tak mengingat boneka beruang yang tadi dia inginkan. Si ibu menarik napas lega melihat keadaan putrinya yang tidak jadi menangis dan sedang menikmati lolipop kesukaannya.
Sayang sekali masa-masa seperti itu sudah lewat. Masa-masa dimana saya biasa dan bisa "ditipu", dialihkan perhatian kita dari satu hal ke hal yang lain, tanpa disadari. Sekarang keadaan sudah berubah,
at least itu yang saya pikir sekarang. Sekarang, kalau saya memang ingin "boneka beruang", pikiran saya akan fokus pada itu. Cari cara dan atur rencana untuk mendapatkan "boneka beruang" yang diinginkan. Kalau misalnya gagal... ya sudah, kecewa jelas pasti, tapi paling tidak, saya sudah berusaha. Pikiran saya tidak akan tergangu dengan keberadaan dan iming-iming "permen coklat" yang ditawarkan. Saya tidak akan perduli berapa pun banyaknya yang ditawarkan. Karena saya menyadari bahwa itu bukan yang saya mau.
Hidup yang saya jalani juga sama. Yang saya cari selama ini memang sesuatu yang sangat ideal dan sempurna, yaitu suatu kebahagiaan, bukan kesenangan sekejap. Saya sadar bahwa saya mencari sesuatu yang mungkin tidak ada di dunia ini, tetapi saya percaya bahwa hal itu ada dan sekarang saya sedang berjalan menuju hal itu dan Yang Maha Kuasa diatas selalu membantu dimana saja dan kapan saja saya membutuhkan-Nya. Meski mungkin dengan cara2 yang sama sekali tidak saya harapkan.
Praktek "penipuan" semacam inilah yang selalu membuat saya kesal. Seperti saat sedang berada dalam kesusahan, pura-pura membantu atau bermaksud membantu, memberikan kesenangan sesaat, yang semu, tanpa menyelesaikan masalah dasarnya.
Really, kalau ingin benar2 membantu jangan "menjerumuskan" seseorang yang disebut "teman" kedalam jurang kebingungan.
Inilah salah satu sebab kenapa saya malas bercerita dan meminta tolong pada siapapun. Meski saya yakin maksud mereka baik, tetapi seringkali bantuan mereka membuat situasi makin kacau untuk saya sendiri.
And when this happen, I really hate t because I cannot find someone to blame except myself...Berikan saya boneka beruang itu atau ajarkan saya cara mendapatkan hal itu, jangan iming-imingi dengan sebuah permen coklat, karena saya sadar akan hal itu. Kalau tidak bisa membantu, ya sudah... diam saja, jangan membuat situasi menjadi makin kacau untukku...
# posted by booms2x : 5:15 AM