Wednesday, July 27, 2005

Love and Time

Once upon a time, in a litle island, lived many abstract things. There were Love, Sorrow, Happiness, Wealth and so on. They lived side by side nicely. But one day, there was a heavy storm hit the island, fierce wind and rain causing the huge wave tide. The sea level was rising and drowning the island. All island inhabitan tried to save themselves in chaos.

Love was confuse because she cannot swim and didn't have any boat to ride on. She standing near the seaside tried to find help from others. She can feel the coldness of the sea touch her feet.

Awhile, Love saw Wealth on a boat rowing his way out the island. "Wealth! Wealth! Help me pleasee..!!", Love shout desperately.

"Uhhmmm... I'm sorry Love!", said Wealth, "My boat already full with my treasure, gold and money. I cannot bring you with me, I'm afraid the boat will sunk if you come. Beside there is no room for anyone else in my boat."

Wealth row his boat away. Love was very sad, then she saw Happiness pass by with his boat. "Happiness! Help me!", Love shouted. But Happiness was just too happy for finding himself a boat and he didn't hear her shouting.

The water reach her waist, and Love panicked even more. After a moment, Beauty passed by. "Beauty! Bring me with you!", Love shouted.

"Ugh...Sorry Love, you're wet and dirty. I cannot bring you with me. You'll ruin the beautiness of my boat," replied Beauty.

Love felt really sad hearing his reply. She was sobbing and cried. At that time Sorrow passed by."Ohh Sorrow, please bring me with you", said Love.

"Sorry Love, I'm very sad now and I wanna be alone...", said Sorrow, rowing his boat away.

Love was really desperate. She felt the water came up and drowning her. At that critical moment, she heard something, "Love! Come quickly, board my boat!"

She turned to that voice and saw an old man with his boat. She board the boat quickly, at the time the water almost drowned her. In nearby island, the old man dropped Love and then gone again. At that moment Love realize that she even didn't know who was the old man that saved her life. Love asked a person, inhabitan on the island, who was that old man was.

"Ohh... that old man just before? He is Time", said that person.

"But, why he saved me? I didn't know him. Even my well-known friends didn't want to saved me. Why?", Love was confused.

"Because,..." said that person smiling, "It's only the Time who really know exactly the true value of Love..."

Monday, July 25, 2005

A Candy Story

"Mama, mama, beliin yang itu doong..." bocah cilik berumur 4 tahun itu merengek hampir menangis kepada seorang wanita muda, tangannya menunjuk ke arah boneka beruang mainan sebesar dirinya yang harganya membuat dompet sang ibu menjerit. "Iya De, nanti mama beliin yah... nanti tapinya ya?, jadi Ade jangan nangis dooong?", bujuk sang ibu. "Ade ga mauuuuu!! pengennya itu sekarang...! yang warna putih ituuuu...", mata si bocah mulai basah dan mulai menarik2 tangan ibunya yang ia gandeng. Ibu muda itu panik berat. Mengingat uang di dompet yang dia bawa hanya seberapa, dan keadaan orang2 sekitar yang mulai merasa tergangu mendengar rengekan si bocah. Memang salah membawa balita ke acara temu bintang terkenal yang diadakan ditengah2 Mall terbesar di Ibukota. Keberadaan hampir segala barang-barang aneh selalu menjadi daya tarik anak kecil yang pasti akan menggangu jalannya acara yang dia sedang nikmati. "Iya deh... mama beliin, tapi ade diem yah?", bingung mencari alasan2 lain untuk mediamkan anaknya, tangannya mulai merogoh tas belanjaannya, mencari2 dompet yang jelas2 ada disana. Tangannya menyentuh sesuatu, lalu ia menariknya keluar. Sebuah permen lolipop coklat kesukaan bocah itu. Seketika itu pula otaknya berputar. Sambil berjongkok dihadapan putrinya, "Eh Ade seneng coklat ga?". Si bocah tertegun sejenak, perhatiannya selama beberapa saat teralihkan dari boneka beruang yang tadi dia minta belikan. "...Suka...", jawabnya dengan mata merah hampir menangis. "Tadaaaaa!.... Liat..., mama punya apa?", ditunjukannya permen coklat yang digengamnya. Mata si bocah berbinar2 memandangi permen coklat kesukaannya. "Mauuu...Ade mauuuuu...!!!", jerit si bocah kegirangan, dan dia sudah lupa dengan boneka beruang itu. "Mama kasih yah.... tapi Ade jangan nangis lagi ya?", pinta si ibu ke pada bocah itu. "Hu-uh...", angguk si bocah. Permen coklat itu berpindah tangan ke si bocah, dengan tak sabar si bocah merobek kertas pembungkusnya lalu mengulumnya. Pikirannya sudah tak mengingat boneka beruang yang tadi dia inginkan. Si ibu menarik napas lega melihat keadaan putrinya yang tidak jadi menangis dan sedang menikmati lolipop kesukaannya.

Sayang sekali masa-masa seperti itu sudah lewat. Masa-masa dimana saya biasa dan bisa "ditipu", dialihkan perhatian kita dari satu hal ke hal yang lain, tanpa disadari. Sekarang keadaan sudah berubah, at least itu yang saya pikir sekarang. Sekarang, kalau saya memang ingin "boneka beruang", pikiran saya akan fokus pada itu. Cari cara dan atur rencana untuk mendapatkan "boneka beruang" yang diinginkan. Kalau misalnya gagal... ya sudah, kecewa jelas pasti, tapi paling tidak, saya sudah berusaha. Pikiran saya tidak akan tergangu dengan keberadaan dan iming-iming "permen coklat" yang ditawarkan. Saya tidak akan perduli berapa pun banyaknya yang ditawarkan. Karena saya menyadari bahwa itu bukan yang saya mau.

Hidup yang saya jalani juga sama. Yang saya cari selama ini memang sesuatu yang sangat ideal dan sempurna, yaitu suatu kebahagiaan, bukan kesenangan sekejap. Saya sadar bahwa saya mencari sesuatu yang mungkin tidak ada di dunia ini, tetapi saya percaya bahwa hal itu ada dan sekarang saya sedang berjalan menuju hal itu dan Yang Maha Kuasa diatas selalu membantu dimana saja dan kapan saja saya membutuhkan-Nya. Meski mungkin dengan cara2 yang sama sekali tidak saya harapkan.

Praktek "penipuan" semacam inilah yang selalu membuat saya kesal. Seperti saat sedang berada dalam kesusahan, pura-pura membantu atau bermaksud membantu, memberikan kesenangan sesaat, yang semu, tanpa menyelesaikan masalah dasarnya. Really, kalau ingin benar2 membantu jangan "menjerumuskan" seseorang yang disebut "teman" kedalam jurang kebingungan.

Inilah salah satu sebab kenapa saya malas bercerita dan meminta tolong pada siapapun. Meski saya yakin maksud mereka baik, tetapi seringkali bantuan mereka membuat situasi makin kacau untuk saya sendiri. And when this happen, I really hate t because I cannot find someone to blame except myself...

Berikan saya boneka beruang itu atau ajarkan saya cara mendapatkan hal itu, jangan iming-imingi dengan sebuah permen coklat, karena saya sadar akan hal itu. Kalau tidak bisa membantu, ya sudah... diam saja, jangan membuat situasi menjadi makin kacau untukku...

Saturday, July 23, 2005

Guess I never learned

Is it really hard to become a good person? is it really easy to become a bad person? I think those question over and over again. Tried to find a little justification of every answer I found, but really it is really hard to choose side, either I wanna be an angel or an asshole. I cannot be standing in between because I'll lose my integrity, I'll lose my self too. I don't wanna send a mixed messages to all the people surround me, or at least I don't wanna make them think that I some kind an impostor or deceitfull person. That is the last kind of person I wanna be nowdays.

It's all begining with my "business life" which somehow I supposed to "leave them be" as before, as a part of my deal with my parents which till now don't know any of them. But an old friend ask me for a help, to make everything "smooth". He need me because in the past I knew some "important" person to score his tender. So I did help him, I talked to the guy in charge. Even then, I talked to several other person beside him to help my friend. Got scolded, being humiliated and so on, yet somehow I managed to help him to score his project. But then to my surprise I was "stepped over" by someone I called a friend... Somehow I was left out and being cast aside, after I helped him. In pain, I was thinking to do something bad to him. I did thinking something bad, plotted every move just to bring him down. Revenge was I seek for the pain he caused soo much. But I couldn't do it.

I wasn't expecting any reward to helped a friend of mine, a simple smile, was enough for me. Even sometimes my mum told me, I'm too nice, too naive and I have to be cruel to people. Jeez... I tried, really I tried to change become hard as a stone, but I just couldn't bring myself to it. I just too soft... hahaha... Some times I laugh so hard with tears looking at myself. So pathetic, so pity.... so low. I thought I was strong and mean. I thought myself I could bear any problems without changing my heart, keep my cause and dreams on track I had built. But I was wrong...

I always need someone to, "yell" at me, "Wake up man! .... Your time is almost finished, your goal is there! in front of you! Think nothing else and run to it!". And I do realized this thing a long time ago. Without my family, close friends and colleague, I never live (literally) and stand up in this place. That's why I always treasured any kind relationship... any kind. I always remember this bond and never once I forget about it, as far as I lived. Therefore usually, it was me who called first to my so called "old friend" when we met each other after sometime. Often they do not recognized me so I humiliated myself, with ackward conversation... "Hi Jack... remember me? It's me...", ("err....who are you?") "uhh... ok then...bla bla bla..."... dang!! It hurts you know!?...

Anyway... when someone I trust, failed me it really hurts me a lot. Not that I like to dwell in that pain but I just couldn't bring my mind to that reality that someone could done that to me, what did I do to them till I deserve those attitude? And I also couldn't bring myself to do something bad to them, although I did think about it.

Look I'm no saint ok? and it was really easy you know, have a bad thought for someone. It happened just like that, crossed so many times in my mind. Doing this, doing that... "he must be an asshole because he's so dang rich, suck all the way up to his superrior...". Or... "I'll do this and that to him so he'll lose his job and ended up as a beggar!".... And then the plan was set to bring him down.... Yet when the time comes, I couldn't do it! Again... not because I'm afraid, I just thinking his miserable feelings when the plan does happened and I don't have any heart to do that....

Trully... for me it is hard become either a good person or a bad one.... what ever I choose in the end it will always be me who'll hurt the most.

Wednesday, July 13, 2005

Dusty Old Present From a Beloved Friend :D

I just happened to open my old mail box, I don't know why, but I just did. Suprisingly my Eyes caught an email, sent to me exactly on my birthday, an email from a new old friend... Hahaha. I remember correctly his e-mail become a concurrence of my conclusion of what happened to me that time... Hahaha..(sigh)
But really, I did failed to say those words that time, and got frustrated. And you know what? Instead said something nice, I teribly badly hurt her feeling and got another present, so called no-sms-for-me-ever-in-her-life.... You see, I always tried not to owe someone something. but when I did, I always tried to paid it in time. I don't want this matter become a burden when I die later. Anyway, I was hoping I'll be "free" and released from those feeling, yet because of that, I did make a "bond" to her, a bond of guilty feeling. I did told her I'll make it up some day though up till now, I still don't know how... (Probably i should ask her how, but I think I knew her answer, which is probably....).
Back to the main point, the present I had from him really give me quite a relieved for everything happened back then...So I just wanna say, before I forgot... Thanks Stef... really...thank you...
I was confused at that time, I knew it from the start and I did made a choice long time before that day, but I hadn't decide any until couple days later when another friend reminded me... So thanks Stef for your present... :D.
Just like I said, "I will be a stepped rock for other people, so my misery will be other people luck and I was miserable and yet content with those before, why shouldn't it be different now? That will always be my part of act... :D"
Stef Message:
Someday I can love someone the way that I loved but you will never be loved again the way that I did
Here's the answer to the question on what to prefer:
....The one who loves you or the one you love...
....This is also for those who are waiting for theperson they love to love them back openly, to those who are looking for love and those who know that their love is not meant to be...
Sometimes, in our relentless efforts to find the person we love, we fail to recognize and appreciate the people who love us. We miss out on so many beautiful things and simply because we allow ourselves to be enslaved by our own selfish concerns.
Go for the person of deeds and not for the one of words, for you will find rewarding happiness not with the one you love but the one whom loves you more.
The best lovers are those who are capable of loving from a distance, far enough to allow the other person to grow, but never too far to feel the love deep within your being.
To let go of someone doesn't mean you have to stop loving, it only means that you allow that person to find his own happiness without expecting him/her to come back. Letting go is not just setting the other person free but it is also setting yourself free from all bitterness, hatred, and anger that you keep in your heart.
Do not let the bitterness rare away your strength and weaken your faith, and never allow pain to dishearten you, but rather let you grow with wisdom in bearing it. You may found peace in just loving someone from a distance not expecting anything in return. But be careful, for this can sustain life but can never give enough room for us to grow. We can all survive with just beautiful memories of the past but real peace and happiness come only with open acceptance of what reality is today.
There comes a time in our lives when we chance upon someone so nice and beautiful and we just find ourselves getting so intensely attracted to that person. This feeling soon becomes a part of oureveryday lives and eventually consumes our thoughts and actions.
Others are lucky to have an actual fairy tale unfoldin their lives, when they find that this is the significant other they've long been waiting for...
However, for some, the sad part of it is when we begin to realize that this person feels nothing more for us than just a friendship...but don't be so bitter about it! For it is a kind of FRIENDSHIP that will last for a LIFETIME!!! We start our desperate attempt to get noticed and be closer but in the end our efforts are still unrewarded and we end upbeing sorry for ourselves.
You don't have to forget someone you love. What you need to learn is how to accept the verdict of reality without being bitter or sorry for yourself.
Believe me, you would be better off giving that dedication and love to someone more deserving. Don't let your heart run your life, be sensible, and let your mind speak for itself. Listen not only to your feelings but to reason as well.
Always remember that if you lose someone today, it means that someone better is coming tomorrow: If you lose love that doesn't mean that you failed in love. Cry, if you have to, but make sure that the tears wash away the hurt and the bitterness that the past has left with you. Let go of yesterday and love will find its way back to you.
And when it does, pray that it may be the love that will stay and last a life time.
"When I lost you, I was the one who loved you most, but between us you lost more. For someday I can love someone the way that I loved you but you will never be loved again the way that I did".
Pay attention to what you read. After you read this, you will know the reason it was posted! People come into your life for a reason, a season or a life time. When you figure out which one it is, you will know what to do...

Tuesday, July 12, 2005

The Cave Man

I have to try to find my cave....

Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunya) prasasti itu mereka, termasuk tanda-tanda Kami yang mengherankan?. (ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu encari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".

Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu, kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tingal (di dalam gua itu). Kami menceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesunguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran". Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orrang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu . Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka dalam tempat yang yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari anda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.

Dan demikianlah Kami bangunkan merka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah berapalamakah kamu berada (disini)?". Mereka menjawab" "Kita berada (disini) sehari atau etengah hari". Berkata (yang lain lagi) "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (disini). Maka suruhlah salah satu orang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.

Sesungguhnya jika mereka dapat mengatahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu atau memaksamu kembali kepada agama mereka dan jika demikian nisaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya:

Dan demikianlah (kami) mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: "dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan diatasnya". Nanti (ada orang yang akan ) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib: dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya" Katakanlah : "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammmad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun diantara mereka.

Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap seuatu ; "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah; "Mudah-mudahan Tuhanku memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini". Dan mereka tinggal di dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).

Katakanlah: " Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nyalah semua yang tersembunyi di langit dan bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya' dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan".(QS Al Kahfi 9-26).


Sunday, July 10, 2005

I urgently need this

A compassion sincere fearless act to everyone, without harsh judgement and ill feeling, are things I need to do. I still need to learn a lot from this life.

Thursday, July 07, 2005

The shoes story

Sangat susah ngasih tau rasa "nikmat" buat seseorang yang belum pernah mencapai "peak of the world". Mungkin kalo diceritain buat orang yang belum pernah naek keatas sih, kayanya datar-datar aja."Eh... gua udah nyampe sini.... enak banget", "ooohh... (datar...)". Tapi kalo diceritain ke orang yang udah pernah, minimal ada mereka ngerti karena mereka pernah ngalamin hal yang mirip-mirip sama lah, jadi tau. Cerita itu menjadi sesuatu yang sangat hebat bahkan bisa bikin kagum, atau bahkan parah2nya (jarang tapi...) bisa jadi bahan celaan. "yaaahhh, cuman itu aja? Gua aja udah nyampe kesana, kesini, kesitu.... segitu aja udah sombong...hihihihi..." (orang yg gini nih sombong banget...). Tapi ga apa-apa... minimal intinya, doi tau feelingnya kaya apaan.
Yeah.. that shoes are really nice one, I also have them in my drawer. Those are really great shoes..."

Sama juga, waktu kita sedang di bawah, (kalah kata yang paling tepat... :P), perasaan miserable yang ada ga bisa dijelasin ke orang lain. Inget banget gua waktu gagal di salah satu mata kuliah yang gampaaang banget, dimana semua orang lulus, cuman gua aja yang kaga. Penyebab utamanya salah nyalin rumus, seharusnya plus malah minus. A simple mistake last for another semester. Kampret! Bete abis, anak-anak paling bisa cengar-cengir aja, ngetawain gua. Ini masih ga apa-apa, emang salahnya gua koq. Yang bikin tambah kesel, kalo ada salah satu orang yg udah lulus, nyoba2 bikin 'comfort' gua, "udah lah, semua orang juga pernah bikin salah. Kesalahan kamu wajar koq, ambil bagusnya aja deh..." (sambil tersenyum bijaksana?!...). Anjing kampung!!! Gua masih bisa nerima kalo yang ngomong juga orang2 yang sama ama gua, minimal pernah gagal juga lah, dan bisa ngambil suatu yang positif dari semua itu. Buat orang-orang yang 'diatas', mana ngerti mereka ama perasaan gua saat itu! mereka ga pernah ngerasainnya koq, trus nyoba2 menggurui gua lagi, bikin nasihat yang malah bikin gua tambah bete...
They should tried walking in my shoes, before they said everything will be allright after my feet are aching when I walked using those.

Selalu gua coba untuk nempatin diri gua diposisi orang lain, tiap kali gua bertindak sesuatu. Pernah ga gua kaya gitu? kalo ga pernah ya gua ga akan ngomong yang aneh2 kaya, everything will be allrite, allrite apaan?! Cuman sekarang masalahnya, gua sering kali lupa kalo kapasitas orang lain ga sama ama gua, dan standar yang gua pake. ya, siapa lagi kalo bukan gua sendiri. Masa pake standar punya orang lain? yuuu deh ahhh...! :D
Err... that is my size mate, not yours. Your feet could be in hell or in heaven when you wear mine... :P

Terus terang aja gua masih belajar ngukur kapasitas orang, yahhh... ga usah tepat2 amat, roughly aja deh yang kira-kira mendekati. Sampe sekarang gua masih tetep kaget dan kagum kalo ada orang yang bilang mereka bisa langsung tau, exactly, seseorang cuman liat dari tampangnya aja... Paranormal kali ya? Kelakuan temen2 deket gua aja yang gua udah kenal dari jaman kumpeni masih bisa bikin gua terperangah, kaget, malu, syok...hihihihihi....
I think your size is 5 and I know you like blue so I guess you will like this model, the one I've bought for you... :)
(PD abiiisss bo...... !! somethin I try to figure out with my 'lil brain 'til now...."How the Hell?!...)

So... gua biasanya nanya langsung ama orangnya. "Eh.. elo kenapa sih diem aja bo? Lagi dapet ya?", Kalo lagi untung,.... gua cuman diplototin aja, kalo lagi sial ..... "Gubrak!!Prang! Pret!.... ".... waaaa?! Bukannya gua males, ga perhatian ato kaga 'care', cuman ini yang bisa gua lakukan, dari pada salah? Juga gua bukan takut salah, lha wong gua pasti dah salah, nanya2 yang bukan urusan gua, tapi bener koq, gua cuman pengen ngebantu aja. Tulus ato engga itu tergantung siapa yang dibantunya....hehehehe... kaga joking man! joking! I'll help anyone I know if I could and anyone I don't know when I would. lho koq?
Hi there :) May I help you?.... What shoes do you like? ..... and what size? .... sure we have that one, really a good choice if I may say, an exquisite chioce madame:), not many have agood taste as you are madame :).... . Would you wait for two second please? OK then, please sit here while you waiting..... AGIIIIIIIIII!!! Bawaiin sepatu model XXX nomor YY warna Z. Cepetan kampret!! ada yang mo beli niiihhh!!!

Tuesday, July 05, 2005

It's all there, inside me all the time

Wakakaka...! gua ngetawain gua sendiri, yang selama ini masih tersesat di hutan pertanyaan-pertanyaan akan segala sesuatu. Gua baru nyadar, .... telah sadar tepatnya ... kalo semua jawaban yang gua cari selalu ada di dalam diri gua sendiri. Betapa bodohnya gua selama ini, mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dari dan ke luar.

Hahahahaha.... setiap gua bertanya sesuatu dan dijawab dengan sesuatu yang sudah gua tau jawabannya. Sepertinya gua menolak menjawab semua jawaban yang ada, karena gua memilih jawaban yang ingin gua denger. Kenapa? karena semua jawaban yang gua denger semuanya .... Bull shit abis! kebohongan yang terasa manis memang dapat menyesatkan, dan semua itu terus terang terlalu manis buat gua... jadi kenapa gua tetep terima? Betapa bodohnya diri gua selama ini... hihihihi.....

Buat apa berusaha menjadi orang yang bijak kalau gua sendiri masih bisa dibohongi oleh diri gua sendiri? Huahahaha.... sungguh ironik sekali, kalau sesuatu yang gua percayai selama ini, yaitu diri gua sendiri, selalu membohongi gua. Gua, ego dan super-ego gua yang selalu berdebat akan segala hal dari yang kecil sampe yang ga penting, padahal inti dari masalah yang dihadapi selalu berada diluar perdebatan itu. Kampret!... kampret!... sungguh gua tertipu habis-habisan...

Gua kuat dan selalu pasrah apa pun yang terjadi, gua selalu berjuang buat sesuatu ga mungkin. Wasted? probably but not wastefull. Seperti saat dulu kala seseorang melihat bulan dan bintang dan berkata, "andai gua bisa ke sana...", dan sekarang udah terbukti kalo kita, manusia bisa menuju ke sana....

Dari dulu gua tau kalo gua akan selalu hidup untuk orang lain, kenapa sekarang gua mikirin gua hidup untuk diri sendiri? memikirkan kesenangan diri sendiri? berleha-leha dengan semua yang ada. Mungkin kalian semua berpikir kalo gua kaya ksatria berkuda putih yang selalu datang saat bahaya mengancam. Tidak!.... salah besar... Betul kalo ceritanya masih sama, tapi gua bukan jadi ksatrianya, gua adalah kuda putihnya.

Pertolongan akan selalu telat kalo ksatrianya ga berkuda. Kalo kudanya bukan warna putih, malah bukan disangka penolong. Ditunggangi dan digunakan sebagai alat, mungkin itu kata yang tepat. Peranan gua selalu jadi batu loncatan buat orang lain, kata kerennya jadi perantara, jadi katalis, ato jadi pelicin jalan kesuksesan orang lain. Tapi apakah gua akan ikut sukses juga? ya kaga lah. Sifat katalis adalah substansinya akan selalu sama sebelum dan sesudah reaksi, meski kehadirannya akan mempercepat atau memperlambat reaksi. Dan selama ini itulah peran gua.

Rejeki ga lancar? biar gua jadi olinya. Punya beban segede gunung? biar gua jadi dinamitnya. Masalah jodoh? gua jadi dukunnya dah. Kampret bgt.... Ini-ini nih yang bikin gua mikir jelek terus... sialan! Dah minta ma yang diatas berapa kali supaya ga mikir yang aneh2, tapi belon dikabulin aja... ahh kayanya gua memang belom lulus ujian yang satu ini, makanya belom dikasih tugas lain. Harus lulus cepet2 nihhh.... waktu dah makin mepet aja.

Senangkah? ya senang lah... kehadiran gua akan selalu membawa sukses buat orang lain. Gua bisa bilang kalo gua ada kontribusi akan keberhasilan si anu. Tapi sedih juga? .... ya sedih juga karena gua ga akan bisa sukses-sukses. Artinya impian gua ga akan terlaksana meski tujuan tercapai. Kebahagiaan gua akan selalu merupakan kebahagiaan orang lain dan jadi mimpi-mimpi yang tak mungkin terlaksana... Dan akhirnya gua tersadar kembali akan hal ini. Hidup ini memang pedih Jendral!

This page is powered by Blogger. Isn't yours?