Wednesday, July 27, 2005
Love and Time
Love was confuse because she cannot swim and didn't have any boat to ride on. She standing near the seaside tried to find help from others. She can feel the coldness of the sea touch her feet.
Awhile, Love saw Wealth on a boat rowing his way out the island. "Wealth! Wealth! Help me pleasee..!!", Love shout desperately.
"Uhhmmm... I'm sorry Love!", said Wealth, "My boat already full with my treasure, gold and money. I cannot bring you with me, I'm afraid the boat will sunk if you come. Beside there is no room for anyone else in my boat."
Wealth row his boat away. Love was very sad, then she saw Happiness pass by with his boat. "Happiness! Help me!", Love shouted. But Happiness was just too happy for finding himself a boat and he didn't hear her shouting.
The water reach her waist, and Love panicked even more. After a moment, Beauty passed by. "Beauty! Bring me with you!", Love shouted.
"Ugh...Sorry Love, you're wet and dirty. I cannot bring you with me. You'll ruin the beautiness of my boat," replied Beauty.
Love felt really sad hearing his reply. She was sobbing and cried. At that time Sorrow passed by."Ohh Sorrow, please bring me with you", said Love.
"Sorry Love, I'm very sad now and I wanna be alone...", said Sorrow, rowing his boat away.
Love was really desperate. She felt the water came up and drowning her. At that critical moment, she heard something, "Love! Come quickly, board my boat!"
She turned to that voice and saw an old man with his boat. She board the boat quickly, at the time the water almost drowned her. In nearby island, the old man dropped Love and then gone again. At that moment Love realize that she even didn't know who was the old man that saved her life. Love asked a person, inhabitan on the island, who was that old man was.
"Ohh... that old man just before? He is Time", said that person.
"But, why he saved me? I didn't know him. Even my well-known friends didn't want to saved me. Why?", Love was confused.
"Because,..." said that person smiling, "It's only the Time who really know exactly the true value of Love..."
Monday, July 25, 2005
A Candy Story
Sayang sekali masa-masa seperti itu sudah lewat. Masa-masa dimana saya biasa dan bisa "ditipu", dialihkan perhatian kita dari satu hal ke hal yang lain, tanpa disadari. Sekarang keadaan sudah berubah, at least itu yang saya pikir sekarang. Sekarang, kalau saya memang ingin "boneka beruang", pikiran saya akan fokus pada itu. Cari cara dan atur rencana untuk mendapatkan "boneka beruang" yang diinginkan. Kalau misalnya gagal... ya sudah, kecewa jelas pasti, tapi paling tidak, saya sudah berusaha. Pikiran saya tidak akan tergangu dengan keberadaan dan iming-iming "permen coklat" yang ditawarkan. Saya tidak akan perduli berapa pun banyaknya yang ditawarkan. Karena saya menyadari bahwa itu bukan yang saya mau.
Hidup yang saya jalani juga sama. Yang saya cari selama ini memang sesuatu yang sangat ideal dan sempurna, yaitu suatu kebahagiaan, bukan kesenangan sekejap. Saya sadar bahwa saya mencari sesuatu yang mungkin tidak ada di dunia ini, tetapi saya percaya bahwa hal itu ada dan sekarang saya sedang berjalan menuju hal itu dan Yang Maha Kuasa diatas selalu membantu dimana saja dan kapan saja saya membutuhkan-Nya. Meski mungkin dengan cara2 yang sama sekali tidak saya harapkan.
Praktek "penipuan" semacam inilah yang selalu membuat saya kesal. Seperti saat sedang berada dalam kesusahan, pura-pura membantu atau bermaksud membantu, memberikan kesenangan sesaat, yang semu, tanpa menyelesaikan masalah dasarnya. Really, kalau ingin benar2 membantu jangan "menjerumuskan" seseorang yang disebut "teman" kedalam jurang kebingungan.
Inilah salah satu sebab kenapa saya malas bercerita dan meminta tolong pada siapapun. Meski saya yakin maksud mereka baik, tetapi seringkali bantuan mereka membuat situasi makin kacau untuk saya sendiri. And when this happen, I really hate t because I cannot find someone to blame except myself...
Berikan saya boneka beruang itu atau ajarkan saya cara mendapatkan hal itu, jangan iming-imingi dengan sebuah permen coklat, karena saya sadar akan hal itu. Kalau tidak bisa membantu, ya sudah... diam saja, jangan membuat situasi menjadi makin kacau untukku...
Saturday, July 23, 2005
Guess I never learned
It's all begining with my "business life" which somehow I supposed to "leave them be" as before, as a part of my deal with my parents which till now don't know any of them. But an old friend ask me for a help, to make everything "smooth". He need me because in the past I knew some "important" person to score his tender. So I did help him, I talked to the guy in charge. Even then, I talked to several other person beside him to help my friend. Got scolded, being humiliated and so on, yet somehow I managed to help him to score his project. But then to my surprise I was "stepped over" by someone I called a friend... Somehow I was left out and being cast aside, after I helped him. In pain, I was thinking to do something bad to him. I did thinking something bad, plotted every move just to bring him down. Revenge was I seek for the pain he caused soo much. But I couldn't do it.
I wasn't expecting any reward to helped a friend of mine, a simple smile, was enough for me. Even sometimes my mum told me, I'm too nice, too naive and I have to be cruel to people. Jeez... I tried, really I tried to change become hard as a stone, but I just couldn't bring myself to it. I just too soft... hahaha... Some times I laugh so hard with tears looking at myself. So pathetic, so pity.... so low. I thought I was strong and mean. I thought myself I could bear any problems without changing my heart, keep my cause and dreams on track I had built. But I was wrong...
I always need someone to, "yell" at me, "Wake up man! .... Your time is almost finished, your goal is there! in front of you! Think nothing else and run to it!". And I do realized this thing a long time ago. Without my family, close friends and colleague, I never live (literally) and stand up in this place. That's why I always treasured any kind relationship... any kind. I always remember this bond and never once I forget about it, as far as I lived. Therefore usually, it was me who called first to my so called "old friend" when we met each other after sometime. Often they do not recognized me so I humiliated myself, with ackward conversation... "Hi Jack... remember me? It's me...", ("err....who are you?") "uhh... ok then...bla bla bla..."... dang!! It hurts you know!?...
Anyway... when someone I trust, failed me it really hurts me a lot. Not that I like to dwell in that pain but I just couldn't bring my mind to that reality that someone could done that to me, what did I do to them till I deserve those attitude? And I also couldn't bring myself to do something bad to them, although I did think about it.
Look I'm no saint ok? and it was really easy you know, have a bad thought for someone. It happened just like that, crossed so many times in my mind. Doing this, doing that... "he must be an asshole because he's so dang rich, suck all the way up to his superrior...". Or... "I'll do this and that to him so he'll lose his job and ended up as a beggar!".... And then the plan was set to bring him down.... Yet when the time comes, I couldn't do it! Again... not because I'm afraid, I just thinking his miserable feelings when the plan does happened and I don't have any heart to do that....
Trully... for me it is hard become either a good person or a bad one.... what ever I choose in the end it will always be me who'll hurt the most.
Wednesday, July 13, 2005
Dusty Old Present From a Beloved Friend :D
Tuesday, July 12, 2005
The Cave Man
Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunya) prasasti itu mereka, termasuk tanda-tanda Kami yang mengherankan?. (ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu encari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu, kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tingal (di dalam gua itu). Kami menceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesunguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran". Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orrang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu . Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka dalam tempat yang yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari anda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan-Nya maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.
Dan demikianlah Kami bangunkan merka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah berapalamakah kamu berada (disini)?". Mereka menjawab" "Kita berada (disini) sehari atau etengah hari". Berkata (yang lain lagi) "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (disini). Maka suruhlah salah satu orang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
Sesungguhnya jika mereka dapat mengatahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu atau memaksamu kembali kepada agama mereka dan jika demikian nisaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya:
Dan demikianlah (kami) mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: "dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan diatasnya". Nanti (ada orang yang akan ) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib: dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya" Katakanlah : "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammmad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun diantara mereka.
Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap seuatu ; "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah; "Mudah-mudahan Tuhanku memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini". Dan mereka tinggal di dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Katakanlah: " Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nyalah semua yang tersembunyi di langit dan bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya' dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan".(QS Al Kahfi 9-26).
Sunday, July 10, 2005
I urgently need this
Thursday, July 07, 2005
The shoes story
Sama juga, waktu kita sedang di bawah, (kalah kata yang paling tepat... :P), perasaan miserable yang ada ga bisa dijelasin ke orang lain. Inget banget gua waktu gagal di salah satu mata kuliah yang gampaaang banget, dimana semua orang lulus, cuman gua aja yang kaga. Penyebab utamanya salah nyalin rumus, seharusnya plus malah minus. A simple mistake last for another semester. Kampret! Bete abis, anak-anak paling bisa cengar-cengir aja, ngetawain gua. Ini masih ga apa-apa, emang salahnya gua koq. Yang bikin tambah kesel, kalo ada salah satu orang yg udah lulus, nyoba2 bikin 'comfort' gua, "udah lah, semua orang juga pernah bikin salah. Kesalahan kamu wajar koq, ambil bagusnya aja deh..." (sambil tersenyum bijaksana?!...). Anjing kampung!!! Gua masih bisa nerima kalo yang ngomong juga orang2 yang sama ama gua, minimal pernah gagal juga lah, dan bisa ngambil suatu yang positif dari semua itu. Buat orang-orang yang 'diatas', mana ngerti mereka ama perasaan gua saat itu! mereka ga pernah ngerasainnya koq, trus nyoba2 menggurui gua lagi, bikin nasihat yang malah bikin gua tambah bete...
Selalu gua coba untuk nempatin diri gua diposisi orang lain, tiap kali gua bertindak sesuatu. Pernah ga gua kaya gitu? kalo ga pernah ya gua ga akan ngomong yang aneh2 kaya, everything will be allrite, allrite apaan?! Cuman sekarang masalahnya, gua sering kali lupa kalo kapasitas orang lain ga sama ama gua, dan standar yang gua pake. ya, siapa lagi kalo bukan gua sendiri. Masa pake standar punya orang lain? yuuu deh ahhh...! :D
Terus terang aja gua masih belajar ngukur kapasitas orang, yahhh... ga usah tepat2 amat, roughly aja deh yang kira-kira mendekati. Sampe sekarang gua masih tetep kaget dan kagum kalo ada orang yang bilang mereka bisa langsung tau, exactly, seseorang cuman liat dari tampangnya aja... Paranormal kali ya? Kelakuan temen2 deket gua aja yang gua udah kenal dari jaman kumpeni masih bisa bikin gua terperangah, kaget, malu, syok...hihihihihi....
So... gua biasanya nanya langsung ama orangnya. "Eh.. elo kenapa sih diem aja bo? Lagi dapet ya?", Kalo lagi untung,.... gua cuman diplototin aja, kalo lagi sial ..... "Gubrak!!Prang! Pret!.... ".... waaaa?! Bukannya gua males, ga perhatian ato kaga 'care', cuman ini yang bisa gua lakukan, dari pada salah? Juga gua bukan takut salah, lha wong gua pasti dah salah, nanya2 yang bukan urusan gua, tapi bener koq, gua cuman pengen ngebantu aja. Tulus ato engga itu tergantung siapa yang dibantunya....hehehehe... kaga joking man! joking! I'll help anyone I know if I could and anyone I don't know when I would. lho koq?
Hi there :) May I help you?.... What shoes do you like? ..... and what size? .... sure we have that one, really a good choice if I may say, an exquisite chioce madame:), not many have agood taste as you are madame :).... . Would you wait for two second please? OK then, please sit here while you waiting..... AGIIIIIIIIII!!! Bawaiin sepatu model XXX nomor YY warna Z. Cepetan kampret!! ada yang mo beli niiihhh!!!
Tuesday, July 05, 2005
It's all there, inside me all the time
Hahahahaha.... setiap gua bertanya sesuatu dan dijawab dengan sesuatu yang sudah gua tau jawabannya. Sepertinya gua menolak menjawab semua jawaban yang ada, karena gua memilih jawaban yang ingin gua denger. Kenapa? karena semua jawaban yang gua denger semuanya .... Bull shit abis! kebohongan yang terasa manis memang dapat menyesatkan, dan semua itu terus terang terlalu manis buat gua... jadi kenapa gua tetep terima? Betapa bodohnya diri gua selama ini... hihihihi.....
Buat apa berusaha menjadi orang yang bijak kalau gua sendiri masih bisa dibohongi oleh diri gua sendiri? Huahahaha.... sungguh ironik sekali, kalau sesuatu yang gua percayai selama ini, yaitu diri gua sendiri, selalu membohongi gua. Gua, ego dan super-ego gua yang selalu berdebat akan segala hal dari yang kecil sampe yang ga penting, padahal inti dari masalah yang dihadapi selalu berada diluar perdebatan itu. Kampret!... kampret!... sungguh gua tertipu habis-habisan...
Gua kuat dan selalu pasrah apa pun yang terjadi, gua selalu berjuang buat sesuatu ga mungkin. Wasted? probably but not wastefull. Seperti saat dulu kala seseorang melihat bulan dan bintang dan berkata, "andai gua bisa ke sana...", dan sekarang udah terbukti kalo kita, manusia bisa menuju ke sana....
Dari dulu gua tau kalo gua akan selalu hidup untuk orang lain, kenapa sekarang gua mikirin gua hidup untuk diri sendiri? memikirkan kesenangan diri sendiri? berleha-leha dengan semua yang ada. Mungkin kalian semua berpikir kalo gua kaya ksatria berkuda putih yang selalu datang saat bahaya mengancam. Tidak!.... salah besar... Betul kalo ceritanya masih sama, tapi gua bukan jadi ksatrianya, gua adalah kuda putihnya.
Pertolongan akan selalu telat kalo ksatrianya ga berkuda. Kalo kudanya bukan warna putih, malah bukan disangka penolong. Ditunggangi dan digunakan sebagai alat, mungkin itu kata yang tepat. Peranan gua selalu jadi batu loncatan buat orang lain, kata kerennya jadi perantara, jadi katalis, ato jadi pelicin jalan kesuksesan orang lain. Tapi apakah gua akan ikut sukses juga? ya kaga lah. Sifat katalis adalah substansinya akan selalu sama sebelum dan sesudah reaksi, meski kehadirannya akan mempercepat atau memperlambat reaksi. Dan selama ini itulah peran gua.
Rejeki ga lancar? biar gua jadi olinya. Punya beban segede gunung? biar gua jadi dinamitnya. Masalah jodoh? gua jadi dukunnya dah. Kampret bgt.... Ini-ini nih yang bikin gua mikir jelek terus... sialan! Dah minta ma yang diatas berapa kali supaya ga mikir yang aneh2, tapi belon dikabulin aja... ahh kayanya gua memang belom lulus ujian yang satu ini, makanya belom dikasih tugas lain. Harus lulus cepet2 nihhh.... waktu dah makin mepet aja.
Senangkah? ya senang lah... kehadiran gua akan selalu membawa sukses buat orang lain. Gua bisa bilang kalo gua ada kontribusi akan keberhasilan si anu. Tapi sedih juga? .... ya sedih juga karena gua ga akan bisa sukses-sukses. Artinya impian gua ga akan terlaksana meski tujuan tercapai. Kebahagiaan gua akan selalu merupakan kebahagiaan orang lain dan jadi mimpi-mimpi yang tak mungkin terlaksana... Dan akhirnya gua tersadar kembali akan hal ini. Hidup ini memang pedih Jendral!